PENEMUAN MAYAT, PRIA TERGANTUNG DI FLYOVER CIMINDI

Warga dan pengendara di sekitar Flyover Cimindi dikejutkan oleh penemuan jasad seorang pria tergantung di tepi jembatan, Jumat (28/6). Kejadian ini sontak menjadi pusat perhatian dan menarik kerumunan massa di lokasi.

Pagi itu, sekitar pukul 05.30 WIB, tubuh seorang pria yang mengenakan sweater abu-abu kehitaman terlihat menjuntai di tepi Flyover Cimindi dengan leher terikat tali. Hendra, seorang pengemudi ojek berusia 56 tahun, menjadi salah satu saksi mata pertama yang melihat jasad tersebut. 

"Awalnya lihat sudah menggelantung, terus saya foto. Kondisi waktu itu masih sepi, saya sebarkan ke grup WhatsApp," ungkap Hendra.

Ia menambahkan bahwa mata dan mulut pria tersebut tertutup lakban hitam. Hendra tidak berani mendekat lagi hingga warga mulai berkerumun dan polisi datang untuk melakukan evakuasi.

"Tadi terlihat di mulut sama matanya itu tertutup lakban warna hitam. Ya setelah itu jadi ramai," lanjutnya.

Setelah menerima laporan dari masyarakat, petugas dari Polrestabes Bandung dan Polres Cimahi segera menuju lokasi kejadian. Proses evakuasi dilakukan dengan bantuan petugas pemadam kebakaran dan berlangsung cukup dramatis. Jasad pria di Flyover Cimindi tersebut akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih, Bandung untuk dilakukan autopsi.

Berdasarkan pemeriksaan awal bersama tim Inafis Polrestabes Bandung, ungkap Ano, ditemukan satu fakta yakni pada tubuh pria tergantung tersebut tidak ditemukan adanya luka bekas penganiayaan.

Penemuan mayat pria tanpa identitas ini menyebabkan kemacetan di sekitar Flyover Cimindi. Pasalnya, daerah tersebut merupakan jalur perlintasan padat yang menghubungkan Kota Bandung dan Kota Cimahi. Banyak warga yang melintas di lokasi kejadian sehingga menambah kemacetan.

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa tim Inafis Polrestabes Bandung sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Sebelum tewas gantung diri di Flyover Cimindi perbatasan Kota Bandung dan Cimahi, Kelurahan Campaka, Kecamatan Andir, menulis surat wasiat. Korban menulis minta diantar ke RS I karena orang tuanya bekerja di rumah sakit itu.

"Tolong anterin ke RS IXXXXXXXX. Orang tua saya kerja di sana. AN Bpk XXXXX XXXXX & Ibu XXXXX XXXXXXX"Surat wasiat yang ditulis di atas selembar kertas kardus tersebut ditemukan di dekat lokasi korban tergantung. Di samping surat wasiat itu, ditemukan pula lakban hitam.Namun, polisi mengevakuasi jasad korban ke RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Sc: Bapera news

Email Facebook Google Twitter

HIMIKOM

Admin & Editor

Himikomunib.org adalah website Himikom ( himpunan mahasiswa ilmu komunikasi ) universitas Bengkulu

0 comments:

Post a Comment