Showing posts with label BASKOM. Show all posts
Showing posts with label BASKOM. Show all posts

BASKOM BULETIN EDISI 12 AGUSTUS

HIMIKOM

 





Demo Gen Z Nepal 8–9 September Memuncak: Gedung Dibakar, Puluhan Korban, Presiden Dievakuasi

HIMIKOM

 

Risma Dewi Utami| Baskom Online| Kamis, 11 September 2025

Kathmandu, Nepal – Gelombang demonstrasi yang dipimpin generasi muda Nepal pada 8–9 September 2025 berakhir dengan kerusuhan besar-besaran. Aksi yang awalnya menolak kebijakan pemblokiran 26 platform media sosial itu berubah menjadi tragedi nasional karena puluhan orang tewas, gedung pemerintah dibakar, hingga presiden harus dievakuasi.


8 September: Aksi Damai Berubah Mencekam

Pada Senin (8/9), ribuan massa memenuhi jalanan Kathmandu. Sebagian besar adalah anak muda Gen Z yang marah atas larangan pemerintah terhadap media sosial seperti Facebook, Instagram, YouTube, WhatsApp, dan X. “Media sosial adalah ruang hidup kami. Membatasi itu sama saja membunuh suara kami,” ujar Sanjay Maharjan (21), mahasiswa yang ikut aksi.

Ketika aparat mencoba membubarkan dengan gas air mata dan peluru karet, suasana berubah mencekam. Massa menyerbu gedung parlemen, membakar gerbang, serta merusak fasilitas publik. Bentrokan mentebar ke kawasan perumahan pejabat pemerintah, beberapa rumah menteri bahkan dibakar massa. Salah satu korban adalah istri seorang pejabat senior, yang dilaporkan meninggal setelah kediamannya diserang. Peristiwa itu semakin memicu kemarahan publik dan membuat situasi tak terkendali.


9 September: Presiden Dievakuasi, Menteri Mundur

Kerusuhan berlanjut pada Selasa (9/9), Aparat kewalahan menghadapi gelombang massa. Gedung-gedung pemerintah menjadi sasaran pembakaran termasuk kantor kementerian dan rumah dinas pejabat. Situasi semakin genting sehingga Presiden Nepal terpaksa dievakuasi ke lokasi aman, guna menghindari serangan massa. Beberapa menteri juga menjadi korban amarah rakyat Menteri Luar Negeri sempat dipukuli, sementara Menteri Keuangan dikejar hingga nyaris terjebak massa. Dampak politik pun bergulir cepat, Sejumlah menteri mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban atas krisis. Pemerintah akhirnya menggelar rapat darurat dan memutuskan mencabut larangan media sosial. “Kami mendengar suara rakyat. Pemerintah akan meninjau ulang kebijakan digital agar lebih sesuai dengan prinsip demokrasi,” kata Menteri Komunikasi Rekha Sharma dalam konferensi pers. 


Data resmi menyebut 19 orang tewas, namun laporan media lokal memperkirakan korban bisa lebih dari itu. Ribuan orang luka-luka akibat bentrokan, dan puluhan rumah serta fasilitas publik hangus terbakar. Organisasi HAM internasional mengecam keras tindakan represif aparat dan mendesak investigasi transparan. “Tragedi ini adalah pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia. Pemerintah Nepal harus bertanggung jawab,” bunyi pernyataan Amnesty International. Bagi banyak pihak, protes besar ini adalah simbol perlawanan generasi muda terhadap sistem politik yang dianggap korup dan represif. “Kemarahan ini bukan hanya soal media sosial. Ini tentang ketidakadilan yang menumpuk selama bertahun-tahun,” kata Ritu Sharma, aktivis perempuan yang ikut aksi. Pengamat politik dari Tribhuvan University, Anil Thapa, menilai peristiwa ini bisa menjadi titik balik bagi demokrasi Nepal. “Gen Z telah menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar pengguna media sosial, tapi motor perubahan. Tekanan politik yang lahir dari aksi ini akan memengaruhi arah negeri dalam jangka panjang.”

Pendap: Cita Rasa Bengkulu dalam Balutan Daun

HIMIKOM


Baskom Online| Annisa Ayuningrum| 25 Juli 2025

Pendap adalah salah satu kuliner khas Bengkulu yang sangat terkenal dengan keunikan rasa dan cara penyajiannya. Makanan tradisional ini dibuat dari ikan segar yang dibumbui dengan berbagai rempah khas, seperti cabai, bawang merah, bawang putih, jahe, dan asam kandis. Setelah ikan tercampur dengan bumbu yang meresap, ia kemudian dibungkus menggunakan daun talas sebelum akhirnya dikukus hingga matang sempurna. Proses ini tidak hanya membuat cita rasa ikan semakin kaya dan lezat, tetapi juga memberikan aroma khas yang menggugah selera dari daun talas yang membungkusnya.

Pendap bukan hanya makanan sehari-hari bagi masyarakat Bengkulu, melainkan juga hidangan penting yang kerap disajikan dalam berbagai acara adat dan perayaan. Dari keluarga yang berkumpul di rumah hingga para wisatawan yang datang berkunjung, pendap selalu menjadi sajian favorit yang berhasil menyatukan semua orang melalui cita rasa otentiknya. Keistimewaan pendap terletak pada keseimbangan rasa pedas, asam, dan gurih yang dipadu dengan rempah alami serta metode memasak tradisional yang diwariskan turun-temurun.

Berbeda dengan masakan ikan lain yang biasanya digoreng atau dibakar, pendap memiliki karakter unik berkat pembungkus daun talasnya yang tidak hanya berfungsi sebagai pembungkus, tetapi juga menambah aroma dan menjaga kelembutan ikan selama proses pengukusan. Inilah yang membuat pendap menjadi simbol budaya kuliner Bengkulu yang autentik dan terus dicintai oleh banyak orang. Jadi, saat Anda mengunjungi Bengkulu, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi pendap dan merasakan langsung kelezatan serta kekayaan tradisi yang tersembunyi di dalam balutan daun talas tersebut.

Selain kelezatan rasanya, pendap juga memiliki keunikan dari sisi visual dan tekstur. Warna cokelat kehijauan yang dihasilkan dari perpaduan bumbu dan daun talas memberikan tampilan yang khas dan menggoda. Teksturnya yang lembut namun tetap padat membuat setiap suapan terasa memuaskan di lidah. Pendap juga dikenal tahan lama, karena proses pengukusan dan penggunaan daun talas membantu mengawetkan rasa dan kualitas ikan tanpa bahan pengawet tambahan.

Dalam perkembangannya, pendap telah menginspirasi berbagai inovasi kuliner lokal. Beberapa pelaku UMKM dan pengrajin makanan mulai mengemas pendap dalam bentuk praktis yang dapat dijadikan oleh-oleh khas Bengkulu. Bahkan, kini tersedia varian pendap dengan pilihan bahan selain ikan, seperti ayam atau jamur, untuk menjangkau lebih banyak selera masyarakat, termasuk vegetarian.

Lebih dari sekadar sajian, pendap mencerminkan kearifan lokal dan hubungan erat masyarakat Bengkulu dengan alam. Pemanfaatan daun talas yang tumbuh liar di sekitar permukiman menunjukkan keberlanjutan dalam memanfaatkan sumber daya alam secara bijak. Tradisi pembuatan pendap yang dilakukan bersama-sama juga memperkuat nilai kebersamaan antaranggota keluarga maupun komunitas.

Riau Siaga Merah: Karhutla Mengancam, Menteri Turun Tangan!

HIMIKOM

 

Baskom Online| Annisa Ayuningrum| 25 Juli 2025

Provinsi Riau saat ini menghadapi ancaman serius kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang meningkat tajam sejak akhir Juli 2025 dan diperkirakan akan tetap tinggi hingga awal Agustus. Hal ini disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq, yang menyebut bahwa kondisi cuaca kering dan curah hujan yang sangat rendah memperbesar potensi kebakaran, khususnya di lahan gambut yang mudah terbakar. Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau di wilayah Riau memang lebih awal dibanding daerah lain di Indonesia, yaitu pada bulan Juli, dengan curah hujan kurang dari 50 mm—bahkan di beberapa wilayah di bawah 20 mm.

Wilayah yang paling terdampak meliputi Kabupaten Pelalawan, Rokan Hulu, dan Rokan Hilir, yang saat ini menunjukkan jumlah titik panas (hotspot) terbanyak. Pemerintah pusat melalui Kementerian LHK bersama BMKG dan BNPB telah mengambil sejumlah langkah mitigasi. Salah satunya adalah pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sejak 21 Juli, dengan 12 sorti penyemaian awan menggunakan 12.000 kg bahan semai demi meningkatkan kelembapan tanah dan menekan potensi kebakaran. Meski begitu, Deputi Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menjelaskan bahwa minimnya pembentukan awan membuat penyemaian belum terlalu efektif.

Sebanyak 200 personel siaga karhutla juga dikerahkan ke lokasi-lokasi rawan, dengan prinsip “pantang pulang sebelum padam” untuk mengendalikan api secepat mungkin. Menteri Hanif menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, TNI/Polri, serta masyarakat dan pelaku usaha seperti perusahaan sawit dalam mencegah kebakaran semakin meluas. Semua pihak diminta siaga penuh, terutama karena lahan gambut yang kering sangat cepat terbakar dan sulit dipadamkan jika tidak ditangani segera. Melalui koordinasi lintas sektor, upaya pencegahan dan pemadaman diharapkan dapat berlangsung lebih efektif untuk melindungi lingkungan, kesehatan masyarakat, dan ekonomi lokal dari dampak karhutla yang merugikan.


Sekilas Cerita Sejarah Tabut

HIMIKOM

 

Baskom Online| Refina Maharani Salim|18 Juli 2025

Commers, setiap tahun-nya Bengkulu selalu mengadakan perayaan festival tahunan yang diadakan setiap tanggal 1 Muharram - 10 Muharram, festival tersebut biasa disebut dengan Festival Tabut 

Meskipun festival tahunan tersebut sudah lama meninggalkan kita, tapi yuk kita baca kilas balik awal mula Tabut di Kota Bengkulu. 

Sebelum menjadi Tabut yang kita rasakan pada saat ini tabut dahulu-nya merupakan upacara tradisional masyarakat Bengkulu yang diadakan untuk mengenang kisah kepahlawan Hussein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad SAW, yang wafat dalam peperangan di padang Karbala, Irak.

Upacara Tabut sebenarnya tidak hanya berkembang di Bengkulu saja, namun juga sampai ke Sumatra Barat seperti daerah Painan, Padang, Pariaman, Maninjau, Pidie, bahkan sampai ke Banda Aceh, Meulaboh, dan Singkil. Dalam perkembangannya kegiatan Tabut kemudian menghilang di banyak tempat. Hingga saat ini hanya ada dua tempat yang melaksanakan upacara Tabut, yakni Bengkulu dan Pariaman, Sumatra Barat yang menyebutnya dengan Tabuik. 

Tabut sendiri berasal dari kata Arab, Tabut yang secara harfiah berarti kotak kayu atau peti (Q.S Al Baqarah 2:248). Saat ini, Tabut yang digunakan dalam Upacara Tabut di Bengkulu berupa suatu bangunan bertingkat-tingkat seperti menara masjid, dengan ukuran yang beragam dan berhiaskan lapisan kertas warna warni. 

Tabut bengkulu pertama kali di inisiasi oleh Syaikh Maulana Ichad ulama bengkulu yang mana melalui tabut beliau menyebarkan agama islam dibengkulu, namun masa Syaikh Maulana Ichad tidakla lama di Bengkulu karena beliau sempat pergi ke makkah lalu wafat disana dituturkan kepergian bliau ke makkah adalah untuk beribadah umrah/haji, setelah meninggalnya syaikh maulana ichad, tahun 1400 barulah syaikh Burhanuddin tak hanya sendiri beliau bersama 13 ulama lainnya meneruskan tradisi ini yang mana sampai saat ini masih tetap berjalan dengan khidmat, perjalanan ini begitu sangat panjang dan terdapat juga makam yang ada dibengkulu hanya dua orang sisanya meninggal ditempat yang berbeda. Jika kita mengingat tabut maka ini sama halnya dengan kita mengingat penyebaran islam di bengkulu. Mari teman teman semua mulai mengenal edukasi sejarah tabut karena jangan hanya datang duduk dan menikmatinya saja tanpa kita mengetahui sejarah dan parjalanannya.

Yang membedakan festival tabut dulu dan sekarang ialah dahulu tidak ada bazar atau pameran yang ada ialah hanya ritual seperti pengambilan tanah, menjara, duduk penja, meradai dan sebagainya, tidak ada telong-telong ataupun bazar seperti saat ini. 

Namun seiring berkembangnya zaman dan teknologi masyarakat mulai memperkenalkan tabut ke kancah nasional maupun internasional, inovasi lain seperti telong-telong, bazar, dan pameran seiring berjalan waktu juga mulai ada disetiap perayaan festival tabut



Sc: 

Ir. Achmad Syafril Sy (Ketua Kerukunan Tabut Bengkulu) - HPI Bengkulu 

Tommy Julian Ali (Ketua HPI Bengkulu)

Rudal Iran Gempur Israel Menyebabkan Rumah Sakit Hancur, Ratusan Korban Berjatuhan, Dunia Serukan De-eskalasi

HIMIKOM



Photo source: apnews.com

Baskom Online | Lesi Hutari | 22 Juni 2025

 Suasana mencekam menyelimuti wilayah Israel selatan setelah Iran meluncurkan rentetan serangan rudal dan drone ke beberapa kota utama, termasuk Beersheba, Tel Aviv, dan Bat Yam. Salah satu target yang terdampak paling parah adalah Soroka Medical Center, rumah sakit terbesar di selatan Israel, yang rusak berat akibat hantaman rudal balistik Iran pada Rabu, 19 Juni 2025.

 Serangan ini menjadi bagian dari konflik bersenjata terbaru yang kembali membara antara Iran dan Israel, setelah serangan udara Israel sebelumnya menghantam instalasi militer di Teheran dan Isfahan, Iran. Aksi saling serang ini menandai babak baru eskalasi militer yang dikhawatirkan dapat menyulut perang regional di kawasan Timur Tengah.

Dampak Langsung Rumah Sakit Hancur, Pasien Dievakuasi

 Menurut laporan media internasional The Times UK, rudal yang menghantam Soroka Medical Center menyebabkan kerusakan serius pada beberapa lantai atas gedung, termasuk runtuhnya plafon dan pecahnya kaca di banyak ruang perawatan. Sistem vital rumah sakit seperti oksigen, listrik, dan air sempat terganggu selama beberapa jam. “Ini adalah serangan terhadap fasilitas sipil yang dilindungi hukum internasional,” ujar juru bicara pemerintah Israel. “Tindakan ini merupakan pelanggaran berat terhadap konvensi perang.”

 Sebanyak 271 orang dilaporkan luka-luka, sebagian besar akibat reruntuhan bangunan dan puing-puing. Di antara korban terdapat seorang anak perempuan berusia 7 tahun asal Ukraina yang tewas ketika rudal mengenai permukiman sipil di Bat Yam. Beberapa korban luka dirawat dalam kondisi serius, sementara sebagian lainnya mengalami luka ringan dan trauma psikologis. Petugas medis dan relawan bekerja sepanjang malam untuk mengevakuasi pasien ke ruang bawah tanah dan tempat perlindungan darurat. Sejumlah warga dilaporkan mengungsi ke stasiun kereta bawah tanah dan tempat parkir umum yang dialihfungsikan sebagai bunker.

Photo Source: Detik.com

Respons Pemerintah dan Militer Israel

 Pemerintah Israel menyatakan bahwa mereka sedang “dalam mode pertahanan penuh” dan bersiap untuk melakukan pembalasan. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato darurat yang menegaskan bahwa Israel akan menanggapi “secara proporsional dan tegas.” 

 “Kami tidak akan tinggal diam melihat warga sipil dan fasilitas medis diserang secara brutal,” tegas Netanyahu. Ia bahkan menyebut Ayatollah Khamenei, pemimpin tertinggi Iran, sebagai pihak yang harus bertanggung jawab secara langsung atas serangan ini. Sistem pertahanan udara Iron Dome dikerahkan secara luas, namun beberapa rudal berhasil lolos dan menghantam permukiman padat. Pemerintah setempat juga membuka ratusan tempat perlindungan sipil tambahan, terutama di kota-kota yang berdekatan dengan pusat militer dan infrastruktur strategis.

Reaksi Dunia Internasional dalam Seruan Damai dan Diplomasi

 Serangan Iran ini langsung memicu reaksi dari berbagai negara dan organisasi internasional. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan keprihatinan mendalam atas serangan terhadap fasilitas kesehatan. Dalam pernyataannya, WHO menegaskan bahwa rumah sakit harus tetap menjadi tempat yang netral dan aman, bahkan dalam situasi perang sekalipun.

Uni Eropa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri. Pertemuan darurat Dewan Keamanan dijadwalkan akan digelar di Jenewa untuk membahas langkah diplomatik yang dapat mencegah eskalasi lebih lanjut. Negara-negara seperti Tiongkok dan Rusia juga menyerukan penghentian kekerasan dan membuka jalur negosiasi damai. Sementara itu, Amerika Serikat, melalui pernyataan dari Gedung Putih, menyatakan akan “melindungi kepentingan sekutu” dan tidak menutup kemungkinan pengiriman bantuan pertahanan tambahan ke Israel. Namun, belum ada pernyataan tegas mengenai keterlibatan militer langsung.

Potensi Eskalasi dan Dampak Lebih Luas

 Kondisi saat ini dinilai sebagai titik paling rawan dalam konflik Iran-Israel dalam satu dekade terakhir. Iran sendiri telah mengancam akan menutup Selat Hormuz, jalur vital pengiriman minyak dunia, apabila pihak asing ikut campur lebih jauh. Di dalam negeri, warga Israel menghadapi ketakutan akan kemungkinan serangan lanjutan. Sekolah-sekolah ditutup, penerbangan sipil dibatalkan, dan aktivitas publik berkurang drastis. Suasana di jalan-jalan kota menjadi lengang, digantikan sirene peringatan rudal dan patroli militer.

Penutup

 Serangan rudal Iran ke wilayah Israel bukan hanya mencederai fisik dan infrastruktur, namun juga mengguncang rasa aman warga sipil yang tak bersalah. Dunia kini menyoroti bahwa konflik ini tidak hanya merupakan perseteruan dua negara, melainkan juga ancaman terhadap stabilitas kawasan dan kemanusiaan secara luas. Harapan terbesar saat ini terletak pada jalur diplomasi, sebelum korban terus bertambah dan perang berkepanjangan tak terhindarkan.






Curug 9 Tanah Hitam: Surga Tersembunyi yang Menantang dan Memikat Hati

HIMIKOM



Baskom Online | Afifah Nabila Rahmadhina | 22 Juni 2025

Di tengah alam liar dan senyapnya hutan Tanah Hitam, Bengkulu Utara, berdiri mengalir Curug 9, sebuah air terjun bertingkat sembilan yang bukan hanya menyuguhkan panorama luar biasa, tetapi juga pengalaman penuh makna tentang perjuangan, pelestarian, dan kedekatan manusia dengan alam.

Mengenal Curug 9, Permata yang Tak Banyak Tersentuh

 Indonesia menyimpan ribuan destinasi wisata alam yang menakjubkan, namun tak semuanya mudah dijangkau. Salah satunya adalah Air Terjun Curug 9 yang tersembunyi di kawasan Tanah Hitam, Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara. Lokasinya berada cukup jauh dari pusat kota dan tidak banyak diekspos secara luas, membuatnya masih terjaga keasriannya dan menjadi incaran utama para petualang yang mencari keindahan alam yang belum terjamah. 

 Disebut “Curug 9” karena air terjun ini memiliki sembilan tingkatan aliran yang bertumpuk secara alami di antara dinding batu dan pepohonan rimbun. Sembilan tingkat ini seolah menjadi simbol tahapan dalam sebuah perjalanan dari rasa penasaran hingga kekaguman yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Menapaki Jalan Berliku dan Ekstrem, Membuat Fisik dan Batin Terlatih

 Menuju Curug 9 bukanlah perjalanan biasa. Dari pusat Kota Bengkulu, pengunjung harus melakukan perjalanan darat sekitar 1,5 jam menuju basecamp di Tanah Hitam. Setelah itu, trekking dimulai sebuah petualangan sejati yang menantang fisik, keberanian, dan kesabaran. Waktu tempuh dari basecamp menuju air terjun sekitar 3 hingga 4 jam, tergantung pada kondisi cuaca dan stamina pendaki. Jalur yang ditempuh bukan jalan mulus, melainkan trek hutan yang alami dan menantang. Pengunjung harus menyusuri jalan tanah berbatu, menyebrangi sungai dengan arus cukup deras, menuruni lereng licin dengan bantuan tali, serta melewati tiga pos pemberhentian dengan medan yang semakin berat di tiap pos.

 Trek ini memang tidak cocok untuk pemula atau wisatawan yang tidak terbiasa mendaki. Namun justru di situlah letak nilai lebihnya. Perjalanan ke Curug 9 mengajarkan bahwa keindahan tak selalu bisa dicapai dengan mudah. Butuh tekad, kerja sama tim, serta rasa hormat terhadap alam agar bisa tiba dengan selamat dan pulang dengan penuh kesan.

Surga di Ujung Trek Merupakan Pesona yang Tak Terlupakan

 Begitu suara air terjun mulai terdengar dari kejauhan, semua rasa lelah seperti lenyap seketika. Saat mata memandang langsung pada aliran air setinggi puluhan meter yang menjatuhkan dirinya dari bebatuan hitam dan diapit oleh dinding hijau pepohonan, rasa takjub tak bisa disembunyikan.

 Curug 9 menawarkan panorama yang luar biasa, air yang jernih, udara segar, dan suasana damai yang jauh dari kebisingan. Banyak pengunjung menyebut tempat ini sebagai “terapi alami” karena mampu memberikan ketenangan setelah menghadapi tantangan yang begitu intens.

 Beberapa pengunjung memilih beristirahat, bersantai sambil menikmati suara gemericik air. Sebagian lagi tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk berendam atau sekadar membasuh wajah dengan air segar dari curug. Bahkan, banyak fotografer alam yang menjadikan Curug 9 sebagai objek utama dalam karya visual mereka karena komposisinya yang sangat fotogenik dan dramatis.

Membangun Kesadaran pada Sistem Sampah yang Inspiratif

 Satu hal yang sangat menarik dari perjalanan ke Curug 9 adalah sistem pengelolaan sampah di basecamp. Ini bukan sekadar destinasi wisata, tapi juga ruang edukasi yang menyadarkan setiap pengunjung akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

 Sebelum mendaki, semua barang bawaan pengunjung yang berpotensi menghasilkan sampah akan dicatat oleh penjaga. Jumlah botol plastik, bungkus makanan, dan bahan konsumsi lainnya didaftarkan. Saat turun, semua sampah tersebut harus dibawa kembali. Jika jumlahnya tidak sesuai, pengunjung akan dikenai sanksi berupa denda. Sistem ini tidak hanya efektif, tetapi juga membentuk karakter bertanggung jawab pada setiap wisatawan. Tidak ada tempat sampah di sepanjang jalur, karena konsepnya adalah “sampahmu tanggung jawabmu” Inilah bentuk konkret dari wisata berkelanjutan yang bukan hanya memberi pengalaman, tapi juga pembelajaran.

Lebih dari Sekadar Wisata, Curug 9 adalah Pelajaran

 Curug 9 adalah perpaduan antara keindahan dan filosofi. Ia tidak bisa dinikmati secara instan, melainkan mengajak setiap pengunjung untuk melewati perjuangan, merasakan kedekatan dengan alam, dan membawa pulang bukan hanya foto, tapi juga nilai. Di era ketika wisata seringkali dikaitkan dengan kemudahan akses dan kenyamanan, Curug 9 justru menawarkan pendekatan sebaliknya. Ia menantang kita untuk melambat, menyatu dengan alam, dan menyadari bahwa bumi bukan hanya tempat berlibur, tetapi rumah yang harus kita jaga bersama.

Penutup

 Curug 9 di Tanah Hitam bukan hanya sebuah air terjun, ia adalah pengalaman, pelajaran, dan pengingat. Keindahannya yang alami dan keunikan sistem pengelolaannya memberikan contoh konkret bagaimana pariwisata dan pelestarian bisa berjalan beriringan. Bagi siapa pun yang haus akan petualangan bermakna, Curug 9 menanti untuk dijelajahi. Tapi jangan lupa, jadilah pengunjung yang bertanggung jawab. Karena mencintai alam bukan hanya datang dan mengagumi, tapi juga ikut menjaga agar keindahannya tetap lestari untuk generasi selanjutnya.






Operasional Tambang Nikel PT GAG di Raja Ampat Dihentikan Sementara

HIMIKOM

 


Baskom Online| Risma Dewi Utami| Minggu 15 Juni 2025

Pemerintah melalui tim terkait memastikan bahwa satu-satunya perusahaan tambang nikel yang beroperasi di wilayah Raja Ampat saat ini adalah PT GAG Nikel, anak perusahaan dari PT Antam. menurut kesaksian menteri ESDM yaitu Bahlil dalam KOMPASTV, bahwa PT Antam ini memiliki izin usaha produksi (IUP) sejak tahun 2017 dan mulai beroperasi pada 2018 dengan dokumen analisis mengenai dampak lingkungan yang telah disahkan sebelum operasional dimulai. Namun, belakangan ini muncul banyak informasi di media terkait aktivitas tambang yang terkait dengan kawasan wisata yang ada di Raja Ampat khususnya pulau Panemo yang tidak lain adalah destinasi wisata utama. menanggapi hal tersebut pemerintah melalui Bahlil menyebutkan bahwa lokasi PT GAG berada sekitar 30 sampai 40 KM dari pulau Penamo yang beredar baru baru ini di media.

pemerintah juga menegaskan bahwa Raja Ampat memang memiliki banyak pulau dengan fungsi yang beragam mulai dari konservasi, pariwisata, sampai dengan area pertambangan. untuk menghindari simpang siur informasi tim dari kementerian terkait telah turun langsung ke lapangan untuk melakukan verifikasi. sebagai langkah awal operasional PT GAG saat ini telah di berhentikan sementara sambil menunggu hasil verifikasi lapangan. keputusan lebih lanjutnya akan di umumkan secara resmi setelah seluruh proses pemeriksaan selesai di lakukan. 

Mobil Tangki Damkar Rejang Lebong Hilang Dicuri, Kini Ditemukan di Sumsel

HIMIKOM

 


Baskom Online| Sely Dwinta Yusuf| Minggu, 15 Juli 2025

Kasus pencurian mobil tangki air Pemadam Kebakaran (Damkar) milik Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, yang sempat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, akhirnya menemui titik terang dengan ditemukannya kendaraan tersebut di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan. 

Peristiwa bermula pada tanggal 9 Juni 2025, ketika warga Desa Simpang Beliti, Kecamatan Binduriang, dikejutkan oleh raibnya truk Damkar dari posnya, sebuah kejadian yang segera dilaporkan kepada pihak berwajib. Respon cepat dari kepolisian membuahkan hasil melalui serangkaian penyelidikan mendalam, termasuk peninjauan rekaman CCTV yang memperlihatkan mobil Damkar melintas menuju Lubuk Linggau sekitar pukul 02.45 WIB. Selain itu, keterangan dari saksi mata yang melihat kendaraan dinas tersebut melintas di depan kantor BPTD sekitar pukul 03.00 WIB, semakin memperkuat petunjuk bagi aparat kepolisian. Berdasarkan informasi yang terkumpul, tim gabungan berhasil melacak dan menemukan mobil Damkar yang hilang di Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara. 

Detail barang yang dicuri meliputi satu unit mobil R6 truk tangki pemadam kebakaran dengan nomor polisi BD 8041 KY, nomor mesin W04DTRR363265, nomor rangka MHFC1JU43G5142879, serta dua buah baju dinas Damkar, yang merupakan aset penting bagi operasional pemadam kebakaran. Kapolres Rejang Lebong, melalui Kapolsek Padang Ulak Tanding, menegaskan komitmennya untuk terus melakukan pendalaman guna mengungkap identitas pelaku, yang diduga berjumlah dua orang, serta motif di balik tindakan kriminal ini. Upaya pengejaran dan penangkapan pelaku akan terus dilakukan dengan sinergi antara Polres Rejang Lebong dan Polres di wilayah Sumatera Selatan. 

Penemuan kembali mobil Damkar ini membawa angin segar bagi masyarakat Rejang Lebong, yang sangat bergantung pada keberadaan kendaraan tersebut untuk menjaga keamanan dan keselamatan dari ancaman kebakaran. Diharapkan, dengan kembalinya mobil Damkar, pelayanan pemadam kebakaran dapat kembali berjalan optimal dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga. Masyarakat pun menaruh harapan besar agar pihak kepolisian dapat segera menangkap para pelaku dan menjatuhkan hukuman yang setimpal atas perbuatan mereka. Kasus ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperketat sistem keamanan, serta menunjukkan pentingnya kerjasama antara masyarakat dan aparat penegak hukum dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan. Pihak kepolisian terus berupaya untuk menuntaskan kasus ini hingga ke akar-akarnya, demi memberikan rasa keadilan dan keamanan yang hakiki bagi masyarakat Rejang Lebong.

Kasus Grup Facebook ‘Fantasi Sedarah’: Desakan Penegakan Hukum dan Perlindungan Anak Korban Inses

HIMIKOM



Sc pict: Tempo

Sely Dwinta Yusuf|Kamis, 22 Mei 2025: 20.40| Baskom Online

Lembaga perlindungan anak meminta kepolisian segera menangkap pelaku pembentukan grup Facebook bernama ‘Fantasi Sedarah’ yang memuat konten ketertarikan seksual terhadap anggota keluarga, termasuk inses pada anak di bawah umur. Grup ini sempat memiliki puluhan ribu anggota sebelum dihapus oleh Kementrian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama 30 situs serupa. Hingga kini, enam tersangka telah diamankan dan penyelidikan terhadap anggota lain masih berlangsung.

Bareskrim Polri menangkap enam tersangka yang tersebar di beberapa wilayah, mulai dari pembuat grup hingga penyebar konten pornografi anak. Kawiyan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan bahwa konten grup tersebut melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). KPAI mendesak agar korban anak segera diidentifikasi dan dipisahkan dari orang tua yang terlibat dalam inses.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama kepolisian juga telah memblokir 30 situs serupa. Alexander Sabar dari Kominfo menegaskan bahwa tindakan ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Pengelolaan Sistem Elektronik Perlindungan Anak. Namun, pengawasan digital masih menghadapi tantangan karena kebijakan platform media sosial yang belum konsisten dan keterbatasan sumber daya pengawas.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Erdi A. Chaniago, menyatakan bahwa jumlah tersangka dapat bertambah karena polisi masih melakukan pemeriksaan forensik digital terhadap lebih dari 32.000 akun anggota grup tersebut. Pelaku dapat dijerat dengan hukuman penjara hingga 15 tahun dan denda miliaran rupiah, terutama jika pelaku adalah orang tua atau wali korban.

Inses, yaitu hubungan seksual antar anggota keluarga dekat yang dilarang oleh hukum dan norma sosial, merupakan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia. Data Komnas Perempuan mencatat 433 kasus inses pada 2022, dengan pelaku umumnya ayah atau paman. Risiko genetik pada bayi hasil hubungan inses juga sangat tinggi, berpotensi menyebabkan cacat bawaan dan masalah kesehatan serius.

Kasus grup Facebook ‘Fantasi Sedarah’ menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, lembaga perlindungan anak, dan masyarakat dalam pengawasan dunia digital, penegakan hukum, serta perlindungan khusus bagi anak korban inses. Upaya bersama ini diharapkan dapat mencegah penyebaran konten berbahaya dan melindungi hak anak di masa depan.




Nilai Tukar Rupiah Melemah

HIMIKOM

 


Refina Maharani Salim| Baskom Online| 10 April 2025

Nilai tukar rupiah ke dollar Amerika Serikat (AS) kembali terpuruk setelah libur Lebaran 2025. Udpate terkini, kurs rupiah per 1 dollar AS adalah Rp 16.830, seperti dikutip dari Bloomberg. Sebelumnya, kurs rupiah melemah hingga menyentuh Rp 17.171 per Senin (7/4/2025) menurut kontrak rupiah NonDeliverable Forward (NDF) yang diperdagangkan di bursa offshore. Rupiah NDF-1M dibuka melemah 0,1 persen dan selanjutnya semakin melemah menyentuh level Rp 17.171 per 1 dollar AS atau tergerus hingga 148 poin dari posisi sebelumnya pada pukul 08.14 WIB. Gejolak rupiah offshore ini terjadi bersamaan dengan mata uang di kawasan Benua Kuning yang tergerus melemah oleh dollar AS. Kondisi tersebut terjadi di tengah turbulensi pasar akibat kekhawatiran potensi resesi menyusul perang dagang yang kian memanas.

Sebagai gambaran, untuk pasar saat ini adalah ringgit menjadi yang paling lemah dengan penurunan nilai 0,7 persen, disusul peso 0,63 persen, won 0,47 persen, dollar Taiwan 0,28 persen, yuan offshore 0,21 persen dan dollar Singapura 0,07 persen. Untuk saat ini, penurunan level rupiah menurut NDG ini menjadi yang terburuk yang pernah diperdagangkan di pasar forward offshore. Penurunnnya bahkan melampaui rekor terendah sebelumnya pada saat pandemi Covid-19. Dibanding dengan pada masa krisi moneter 1998, nilai tukar rupiah hari ini juga lebih rendah. Di masa 1998 itu 1 dollar AS setara dengan Rp 16.650. Menurut Analis Doo Financial Futures Lukman Leong, rupiah masih bakal tertekan pada hari ini. Meski demikian, dia mengatakan rupiah bukan hanya satu-satunya mata uang yang melemah sendiri.

Pada Selasa (8/4/2025), IHSG ditutup dalam kondisi melemah 7,9 persen, lebih rendah saat perdagangan kembali dibuka untuk pertama kalinya sejak (27/3/2025). Dalam artikelnya berjudul "Mengapa merosotnya nilai tukar rupiah menjadi alarm bagi perekonomian Indonesia yang bernilai 1,4 triliun dollar AS", Al Jazeera menyoroti rupiah berada di rekor terendah. Selama hampir tiga dekade terakhir, rupiah telah melewati berbagai fase naik turun, termasuk saat krisis ekonomi Asia 1998 hingga pandemi Covid-19. Namun, ketika nilai tukarnya kembali menyentuh atau bahkan melewati batas psikologis yang pernah tercatat pada masa kejatuhan Soeharto, kekhawatiran publik pun meningkat.

Sc: Kompas.com


BANJIR BANDANG MELANDA PENINGGALAN, TUNGKAL JAYA, SUMATERA SELATAN: JALAN LINTAS TIMUR LUMPUH TOTAL

HIMIKOM

 


Risma Dewi Utami|Baskom Online| 9 April 2025

Peninggalan, Sumatera Selatan—Pada Senin malam (8 April 2025), hujan lebat mengguyur daerah Peninggalan, Kecamatan Tungkal Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, menyebabkan banjir bandang dengan ketinggian air mencapai 2 Meter. Salah satu jalan utama yang menghubungkan kota dan provinsi di Sumatera, Jalan Lintas Timur, lumpuh total akibat terjadi nya banjir. Berdasarkan pantauan langsung dalam siaran YouTube "BANJIR BANDANG 2 METER JL. LINTAS TIMUR LUMPUH TOTAL", terlihat jelas bagaimana derasnya aliran air menyeret material lumpur, sampah, bahkan kendaraan seperti motor yang tak sempat dievakuasi. Banjir ini terjadi secara tiba-tiba saat intensitas hujan meningkat drastis selama lebih dari empat jam.


Menurut warga setempat, banjir mulai merendam wilayah pemukiman sejak pukul 22.00 WIB. Karena sistem drainase tidak dapat menampung volume air yang lebih besar, sungai-sungai kecil cepat meluap dan meluas ke pemukiman warga dan jalan raya utama. Jalintim, yang biasanya dipenuhi oleh pengendara pribadi, travel, dan kendaraan logistik, menjadi lumpuh sepenuhnya. Kemacetan panjang terjadi di kedua arah, dan banyak kendaraan besar, seperti truk dan bus, tertahan selama berjam-jam tanpa bisa bergerak. Menurut keterangan Wati (47), seorang penduduk Peninggalan yang rumahnya terendam air banjir setinggi dada orang dewasa, mengatakan bahwa “Ini pertama kalinya banjir setinggi ini. Air datang sangat cepat, kami tidak sempat menyelamatkan banyak barang. Aliran air seperti sungai besar di jalan," ujar nya. Tidak hanya itu, beberapa pemukiman warga di sekitar area tersebut juga terkena dampak. Orang-orang harus mengungsi ke masjid dan balai desa karena banyak rumah terendam dan perabotan rusak. Tidak ada laporan jiwa korban, namun kerugian material diperkirakan cukup besar. 


Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung turun ke lokasi untuk melakukan penanganan darurat. Tim SAR dibantu oleh personel TNI dan Polri dikerahkan untuk mengevakuasi warga, mengatur lalu lintas, dan membersihkan sisa-sisa material yang terbawa banjir. "Tim kami telah mengamankan warga di lokasi rawan dan mendistribusikan bantuan darurat seperti makanan siap saji, selimut, serta tenda pengungsian," ujar Kepala BPBD Musi Banyuasin dalam wawancara singkat. Selain itu, alat berat seperti eskavator digunakan untuk mempercepat proses normalisasi drainase dan membuka jalan yang tertutup lumpur dan pohon tumbang. Meskipun keesokan harinya, air mulai surut, namun kondisi jalan tetap tidak memadai. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan hujan susulan. Pihak berwenang menyarankan agar warga tidak memaksakan diri melintasi jalan banjir dan segera menghubungi pihak berwenang jika membutuhkan bantuan. Bagi pengendara dari luar kota, disarankan menggunakan jalur alternatif hingga kondisi benar-benar aman.